-->

Motor Custom Itu Benda Seni, Tidak Bisa Diukur dari Harga

Motor modifikasi kian digemari penggila roda dua, malah sampai Presiden Joko Widodo malah ikut serta jadi bagian pecinta motor motor custom. Akhirnya, tentu Otolovers berharap tahu alasan apa yang membuat motor custom menjadi popularitas saat ini.

modifikasi Brilliant Custom

Adi Prasetyo (26) pemilik bengkel Brilliant Custom yang bermarkas di Jl. Rawa Jati, Limo, Depok ini menyediakan jasa modifikasi costum culture, mulai dari resto racer, scrambler, bobber, japstyle, dan bratstyle.

Dia membagikan pandangannya mengenai custom motor, bahwa modifikasi tidak cuma diukur dari besarnya rupiah yang dikeluarkan, tapi kepuasan batin dalam membangunnya dari nol.

"Costum itu menurut gue seni, daerah gua ngeluarin inspirasi, terus pengen sesuatu yang beda, bila motor pabrikan kan seluruh orang dapat punya, berapa malah harganya," ujar Adi saat berbincang dengan detikOto sebagian waktu lalu.

"Melainkan bila custom tiap orang punya inspirasi, konsep, dan keinginan masing-masing, jadi mahal murahnya itu tidak dapat disamakan dengan kepuasan batin," tambah Adi.

Punggawa rumah modifikasi bernama Brilliant Custom ini mengucapkan bila selama ini dalam membangun motor, selalu mengedepankan kesepakatan antara bulider dengan konsumen, mulai dari desain sampai budget yang disesuaikan, sementara untuk pelaksanaan memerlukan waktu 1-2 bulan.

"Desain motor yang diberi konsumen pasti gue masukin sesuatu biar lebih baik, sesudah desain matang baru kita garap, " ucap Adi.

Bicara harga modifikasi, Adi mengucapkan bermacam tipe, pasalnya hal tersebut diberi pengaruh dari spek, menurutnya harga tergantung dari budget dan permintaan konsumen."Apabila soal harga kita ngerjain rata-rata Rp 30 juta, harga yang bikin naik itu karena mengaplikasikan produk impor," tuturnya.


Kecuali itu, di bengkel ini juga memproduksi sendiri tangki, jok, bracket, cover aki, dan spakbor.

0 Response to "Motor Custom Itu Benda Seni, Tidak Bisa Diukur dari Harga"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel